Terlibatnya Anak di bawah Umur dalam Aksi Kekerasan Antar Suporter


E3119078
Maghfiroh Wachidatun Nurjanah

Mahasiswa Program Studi Demografi dan Pencatatan Sipil https://hukum.uns.ac.id/tag/uns/
Universitas Sebelas Maret Surakarta http://uns.ac.id

REVIEW JURNAL https://jurnal.uns.ac.id
AKSI KEKERASAN ANTAR SUPORTER YANG MELIBATKAN ANAK DI BAWAH UMUR DILIHAT DARI SEGI KRIMINOLOGIS
(Studi kasus kerusuhan suporter antara PASOEPATI vs BCS di Stadion Maguwoharjo, Sleman)

            Sepak bola (bahasa Inggris: Football atau Soccer) adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Sepak bola merupakan olahraga yang sangat di gemari oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sepak bola menjadi industri yang sangat menggiurkan bagi masyarakat. Baik dari kalangan bawah maupun kalangan atas. Dari Sepak bola lah bisa menjadikan sumber penghasilan bagi pemain. Dapat dikatakan sepak bola bukan hanya sekedar permainan semata namun ada filosofi kehidupan yang bisa diambil manfaatnya. Sepakbola bahu membahu satu sama lain dengan visi dan misi yang sama dalam menciptakan peluang dan mencapai tujuannya yaitu kemenangan. Begitu pula hidup yang tak lepas dari ketergantungan orang disekitar kita baik dari segi politik, bisnis, sosial dan lain-lain tentunya dengan tujuan-tujuan tertentu Sepak bola membutuhkan keahlian dan waktu yang tepat. https://www.kompasiana.com/riezalfachrozie/55123aeba33311ba56ba802f/makna-sepak-bola-dalam-kehidupan.
          Sepakbola telah menjadi sebuah magnet yang sangat luar biasa dalam kehidupan bermasyarakat sekarang, dan mempunyai sebuah kekuatan yang sangat luar biasa serta dapat menarik beribu-ribu bahkan berjuta-juta pasang mata di dunia. Pertandingan sepakbola baik itu pertandingan kelas dunia ataupun liga yang di adakan setiap negara di dunia ini. Para penonton pun tidak luput dari usia dini sampai dewasa semua berbaur menjadi satu untuk memeriahkan dan mendukung sebuah tim kesebelasan sepakbola yang mereka dukung.
            Tapi taukah kalian bahwa suporter atau pendukung sepak bola di Indonesia masih belum dewasa? Hal ini dikarenakan kecintaan yang terlalu berlebihan (fanatisme). Tidak jarang suporter memberikan dukungan dengan menggerakkan pendukungnya sampai berates ratus bahkan beribu-ribu untuk mendukung timnya,dukungan yang diberikan kepada timnya biasanya akan menimbulkan sebuah fanatisme yang luar biasa. Hal ini bisa menimbulkan sebuah aksi yang besar dan sikap berlebihan pada pribadi suporter. Mereka pun (suporter) berharap dengan dukungan yang mereka berikan secara totalitas, agar timnya bisa memenangi pertandingan. Tidak jarang hal tersebut bisa terjadi keributan atau tindakan yang tidak patut dicontoh seperti kasus kerusuhan suporter dua tim sepakbola Pasoepati (PERSIS Solo) dengan BCS (PSS Sleman) yang melibatkan anak-anak. Hal tersebut miris sekali melihat anak-anak seharusnya bisa menjadi penerus bangsa malah menjadi pengrusak bangsa.
            Dhimas Suryo Prasetyo salah seorang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta https://hukum.uns.ac.id menulis sebuah jurnal yang berjudul “Aksi Kekerasan Antar Suporte Yang Melibatkan Aanak-anak di Bawah Umur Dilihat dari Segi Kriminologis (Studi kasus kerusuhan suporter antara PASOEPATI vs BCS di Stadion Maguwoharjo, Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui cara mengkaji secara kriminologis aksi kekerasan suporter terutama suporter anak di wilayah Sleman, Yogyakarta dan untuk mengetahui seberapa peran aparat Kepolisian dan PSSI dalam mengatasi aksi kekerasan antar suporter sepakbola khususnya melibatkan anak dibawah umur di Sleman, Yogyakarta. Faktornya adalah kurangnya rasa kedewasaan, banyaknya suporter yang masih anak-anak serta masih minimnya keamanan bagi suporter anak-anak saat menonton pertandingan sepakbola, fasilitas olahraga di dalam stadion yang kurang memadai, itu semua faktor kriminogen dalam aksi kekerasan suporter yang melibatkan anak. Dalam rangka menanggulangi aksi kekerasan suporter, khususnya melibatkan anak-anak Serta meminimalisasi jatuhnya korban jiwa
            Jurnal dari mahasiwa Fakultas Hukum UNS https://hukum.uns.ac.id ini memberikan gambaran tidak sehatnya persepakbolaan di Indonesia. Karena sering sekali terjadi aksi kerusuhan antar suporter yang mengakibatkan kerusakan. suporter mudah terpengaruh terhadap aksi-aksi provokasi dari tim atau suporter lain, dan banyak anak-anak yang ikut aksi kerusuhan tersebut bahkan menimbulkan korban jiwa dan pengerusakan fasilitas umum dan barang milik pribadi, anak dalam psikologi atau jiwanya dapat terpengaruh dengan cepat oleh aksi kekerasan tersebut yang mendorong ikut melakukannya.


Comments

Popular posts from this blog

BAD GENIUS HADIR VERSI SERIES

teks ulasan

Little Women