Pengertian, isi, struktur dan pendapat saya terhadap teks opini "Pemimpin, Keberanian dan Perubahan"
Maghfiroh Wachidatun Nurjanah
Teks Opini
Teks Opini adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Teks opini dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerimanya.
Menurut saya, teks opini yang berjudul “Pemimpin, Keberanian dan Perubahan” cukup membawa pembaca kepada pemikiran sang penulis terhadap isu kepemimpinan di era semua mantan Presiden Indonesia hingga SBY. Disitu terdapat juga argumentasi atau pendapat dari pembaca terhadap permasalahan. Teks Opini tersebut mampu membuat pembaca tergerak atau tersadarkan. Isi teks pun tersusun secara sistematis. Namun sayangnya penggunaan kata dan kalimat banyak yang diulang-ulang, namun masih jelas untuk diartikan.
Struktur Teks Opini
1) Pernyataan pendapat (tesis)
Berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas. Biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
Parapraf 1-3
Dalam tiga paragraf tersebut penulis menuliskan teori dan sudut pandang penulis terhadap isu kepemimpinan di Indonesia sebelum membawa pembaca ke argument langsung penulis.
2) Argumentasi
Alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walaupun secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk pernyataan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasaran referensi yang bisa dipercaya
Paragraf 4-11
Penulis menambahkan opininya dari tesis di paragraf sebelumnya dalam struktur argumentasi ini. Penulis juga memberikan fakta data seperti di pararaf 9 “Korelasinya dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya”.
3) Penyaataan/ Penegasan Ulang Pendapat
Bagian berisi penegasan ulang pendapat yang didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Ada di bagian akhir teks.
Paragraf 12-13
Dalam struktur penegasan ulang ini penulis kembali menegaskan argumennya lagi seperti dalam kalimat “Indonesia harus bisa lebih baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya dengan jargon reformasi gelombang kedua SBY bisa memberikan iluminasi (pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi bukan sekedar retorika politik untuk menjaga komitmen dalam membangun citranya” di paragraf 13.
Comments
Post a Comment